Friday, June 23, 2017

Doa Bagi Yang Membayar Zakat

Disunnahkan bagi orang yang menerima zakat untuk mendoakan muzakkinya (orang yang membayarkan zakat). Ini berdasarkan firman Allah Subahanahu wa Ta'ala,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan doakanlah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Taubah: 103)

Maksudnya doakan kebaikan untuk mereka –kaum mukminin secara umum- khususnya saat mereka membayarkan zakat harta mereka. Karena doa kebaikan tersebut lebih membuat tenang dan gembira hati mereka.

Perintah ini berlaku bagi orang yang bertugas menerima zakat. Dalam konteks zakat fitrah ini, panitia penerima zakat masuk di dalamnya. Kemudian, adakah lafadz doa khusus berkaitan doa untuk pembayar zakat?

Tidak ada doa khusus untuk orang yang membayarkan zakat. Kalau ada orang yang mendoakan dengan doa diterimanya amal sholeh seperti di QS. Al-Baqarah: 127,

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahu,” maka itu baik.

Boleh juga dengan mendoakan shalawat untuk muzakki sebagaimana yang tertera di Shahihain, dari Abdullah bin Abi Aufa berkata: apabila ada kaum yang datang ke Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membawa sedekah mereka, maka beliau berdoa:

 اللهم صلِّ على آل فلان

“Ya Allah limpahkan shalawat (ampunan) untuk keluarga si fulan.”

Maka tatkala ayahnya menyerahkan sedekahnya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam -untuk disalurkan,-Pent-, berdoa:    

اللهم صل على آل أبي أوفى

“Ya Allah, limpahkan shalawat (ampunan) untuk keluarga Abi Aufa.”

Imam Muslim membuat bab dalam Shahihnya untuk hadits ini,

  باب الدعاء لمن أتى بصدقته

“Bab Doa bagi orang yang membawa (menyerahkan) sedekahnya.”

Imam al-Syafi’i menyukai doa untuk orang yang menyerahkan sedekahnya,

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُوْرًا وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ

“Semoga Allah memberi pahala untukmu pada harta yang engkau berikan, menjadikannya sebagai penyuci untuk dirimu, dan memberkahi untuku pada harta yang masih bersamamu.”

Boleh juga dengan doa-doa kebaikan lainnya semisal, Jazakallahu Khaira (semoga Allah balas engkau dengan lebih baik).

Perlu diingat, doa ini bukan syarat sahnya zakat seseorang. Ini hanya sunnah saja untuk kebaikan orang yang menunaikan zakat. Jika tanpa didoakan maka zakatnya tetap sah. Wallahu A’lam

Semoga bermanfaat.
   

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...