Sunday, August 6, 2017

Sunnah Sebelum Tidur

Indahnya Sunnah Sunnah Sebelum tidur

Oleh : Abu Ubaidillah Al-Atsariy21-01-2017

Manusia adalah makhluk yang tidak bisa lepas dari tidur, karena tidur adalah kebutuhan setiap makhluk untuk rehat dari dari segala aktifitas. Berbeda dengan Allah subhanahu wata’ala. Allah adalah zat yang tidak pernah tidur yang menunjukkan kesempurnaan dari sifat hidup bagi Allah. Allah berfirman,

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur..” (QS. Al Baqarah: 255)

Maka tidur adalah nikmat dari Allah dan merupakan ayat dari ayat-ayat Allah, sebagaimana firmanNya,

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (QS. Ar Rum: 23)

Namun tidur akan menjadi nikmat dan akan mendatangkan pahala jika kita tidur seseai dengan tuntunan sunnahRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bimbingan Nabi Sebelum Tidur

Diantara bimbingan Rasulullah kepada seorang Muslim agar tidur mereka bernilai ibadah adalah:

Tidak Begadang Kecuali Darurat

Seorang muslim hendaklah tidur sesegera mungkin dan tidak banyak begadang setelah shalat Isya kecuali terpaksa. Seperti karena belajar atau melakukan kegiatan yang bemanfaat. Ini agar kita bisa bangun di awal waktu dan memulai aktifitas di hari tersebut dengan semangat. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ وَالحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah tidak senang tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol setelah shalat Isya” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidur Dalam Keadaan Berwudhu

Salah satu sunnah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam ketika hendak tidur adalah berwudu ketika hendak tidur. Ini didasarka pada hadits al Barra’ bin ‘Azib bahwa Rasulullah bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ

“Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhumu ketika hendak shalat”(HR. Muttafaqun ‘Alaih)

Shalat Witir Sebelum Tidur Bagi Yang Kwatir Tidak Bisa Bangun Malam

Qiyamul lail atau shalat malam adalah ibadah yang sangat mulia disisi Allah -Subhanahu Wa Ta’ala- sehingga Rasulullah tidak pernah meninggalkan untuk melaksanakan qiyamul lail. Demikian pula para sahabat, dimana mereka sangat memperhatikan qiyamul lail. Oleh karena itu bagi mereka yang kwatir tidak bisa bangun malam, Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memberi bimbingan untuk shalat witir sebelum  tidur. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata,

أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ: بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan kepadaku tiga perkara: Agar aku berpuasa tiga hari disetiap bulan (maksudnya puasa bidh tanggal 13. 14, dan 15 di bulan-bulan hijriyah –pent-), Agar aku melaksanakan dua rekaat shalat Dhuha, dan agar aku shalat witir sebelum tidur” (HR. Muslim)

Membersihkan Alas Tidur Dan Membaca Basmalah

Islam mengajarkan kebersihan kepada umatnya dalam segala hal. Termasuk dalam perkara ketika hendak tidur. Diantaranya membersihkan tempat atau ranjang yang hendak dipakai tidur. Disebutkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللَّهَ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ عَلَى فِرَاشِهِ

“Jika salah seorang kalian hendak menuju pembaringan, maka hendaklah ia menjadikan bagian dalam dari sarungnya untuk membersihkan alas tidurnya dan membaca bismillah, karena ia tidak tahu apa yang ada diatas tempat tidurnya ketika ia tidur nanti” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdo’a Dan Berdzikir Ketika Hendak Tidur

Aktifitas seorang muslim akan senantiasa diiringi dengan do’a untuk meminta pertolongan kepada Allah -Subhanahu Wa Ta’ala-. Termasuk ketika ia hendak tidur, maka berdo’a dan mengingat Allah -‘Azza Wa Jalla- sebagaimana yang Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ajarkan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau bersabda,

مَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ تَعَالَى فِيهِ إِلَّا كَانَ عَلَيْهِ تِرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Siapa yang berbaring tidur di pembaringan dalam keadaan tidak berdzikir kepada Allah -Subhanahu Wa Ta’ala-, maka pada hari kiamat ia akan mendapatkan kerugian” (HR. Abu Dawud no. 5059 dan dihasankan oleh Syeikh Albani)

Diantara do’a yang Nabi ajarkan adalah apa yang diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan:

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

“Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup (HR. Bukhari no. 6324)

Diantaranya juga dengan membaca ayat kursi sebagaimana di sebutkan dalam kisah Abu Hurairah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari nomor 3275. Demikian pula membaca surah al Ikhlash, al Falaq, dan surah an Nas lalu meniupkannya ke telapak tangan setelah itu diusapkan ke muka dan seluruh anggota tubuh ynag terjangkau seperti yang dikisahkan oleh Aisyah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari pada nomor hadits 5017.

Tidur Dengan Bertumpu Pada Lambung Kanan

Ini perkara sunnah yang Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ajarkan kepada kita. Beliau bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ  ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

Imam Ibnul Qayyim, -Rahimahullah- berkata: “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).

Demikian sekilas ilmu tentang sunnah-sunnah sebelum tidur yang Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- ajarkan dan wariskan kepada umat ini, semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...