Sunday, May 21, 2017

Masa Iddah Wanita Yang Ditinggal Mati Suami


Pertanyaan:
Àfwan Admin mau tanya nih. Bgmn fiqh wanita yang sedang masa iddah di tinggal mati suami berapa lama dan benarkah selama masa iddah tersebut wanita tdk boleh keluar rumah.....?
Makasih sebelumnya

Pendengar syair tauhid aceh.
__________________________

JAWABAN :

Terkait permasalahan yang ditanyakan maka ada beberapa perkara yang akan kita uraikan insyallah :

PERKARA PERTAMA:
MASA 'IDDAH WANITA YANG DI TINGGAL MATI OLEH SUAMI.

Masa 'iddah wanita yang ditinggal mati oleh suaminya ada dua keadaan:

1.Keadaan pertama :
Wanita yang ditinggal mati suaminya tersebut dalam keadaan hamil.

Maka masa ‘iddah-menunggunya berakhir setelah wanita tsb melahirkan.

Sesuai firman Allâh Azza wa Jalla :
*وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُن_.* 

َّDan wanita-wanita yang hamil masa 'iddah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya.
QS : Ath-Thalaq.

Demikian pula hadits
Al-Miswar bin Makhramah Radhiyallahu 'anhu,
Beliau berkata :

:أَنَّ سُبَيْعَةَ الْأَسْلَمِيَّةَ نُفِسَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِلَيَال_ٍ
فَجَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَتْهُ أَنْ تَنْكِحَ فَأَذِنَ لَهَا فَنَكَحَت.

ْSubai’ah al-Aslamiyah Radhiyallahu anha melahirkan dan bernifas setelah kematian suaminya. Lalu ia mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta izin untuk menikah lagi,
Kemudian beliau pun mengizinkannya,
Subai'ah pun menikah lagi.
HR.Bukhori dan Muslim.

2. Keadaan kedua :
Wanita tersebut tidak dalam keadaan hamil.
Maka masa ‘iddahnya adalah empat bulan sepuluh hari.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۗ
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِير_.

ٌOrang-orang yang wafat diantaramu dengan meninggalkan isteri-isteri, Hendaklah para isteri itu menangguhkan dirinya —ber’iddah empat bulan sepuluh hari.
Apabila telah habis ‘iddahnya,
Maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allâh mengetahui apa yang kamu perbuat.
QS : Al-Baqarah : 234].
———————————————

PERKARA KEDUA:
Hendaklah wanita yang ditinggal mati suaminya tersebut menghabiskan masa 'iddahnya di rumah suaminya tatkala ia wafat.
Tidak diperkenankan bagi wanita tersebut untuk keluar rumah kecuali ada keperluan penting dan mendesak.

Berkata Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah :

وللمعتدة الخروج في حوائجها نهارا. 

Diperbolehkan bagi wanita yang sedang menjalani masa 'iddah untuk keluar dari rumahnya di siang hari ketika ada keperluan.

Sumber :
Kitab Al-Mughni : 8/130.

Demikian pula disebutkan dalam salah satu fatwa dewan komite fatwa arab saudi - Lajnah Ad-Daimah :

الأصل: أن تحد المرأة في بيت زوجها الذي مات وهي فيه،
ولا تخرج منه إلا لحاجة أو ضرورة؛ كمراجعة المستشفى عند المرض، وشراء حاجتها من السوق كالخبز ونحوه،
إذا لم يكن لديها من يقوم بذلك.

Hukum asal bagi seorang wanita adalah menjalani masa 'iddahnya di rumah sang suami.
Dan hendaklah ia tidak keluar dari rumah tersebut kecuali ada keperluan penting dan darurat seperti : berobat ke rumah sakit, membeli keperluannya dipasar seperti membeli roti dan semisalnya, jika tidak ada orang lain yang bisa membantunya dalam memenuhi kebutuhannya tersebut.

Sumber:
Fatawa Al-Lajnah Ad-daimah : 20/440.

Wallahu ta'ala a'lam.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...