Saturday, October 7, 2017

Jauhilah Dusta....!!!

Ketahuilah wahai saudariku, bahwa kejujuran tidak akan bisa terwujud kecuali dengan menjauhi lawannya yaitu dusta. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ setelah memerintahkan untuk berlaku jujur, beliau pun melanjutkan dengan peringatan dari berbuat dusta.

Beliau ﷺ bersabda:

وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

"Sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada fujur, dan sesungguhnya fujur itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya  seseorang selalu berdusta hingga dia akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang suka berdusta." (HR.Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu)

Makna fujur mencakup segala bentuk kejelekan.

Berkata Al-Imam An-Nawawi rahimahullah:

ﻗﺎﻝ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻫﺬا فيه... اﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ اﻟﻜﺬﺏ ﻭاﻟﺘﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻓﺎﻧﻪ اﺫا ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻛﺜﺮ ﻣﻨﻪ ﻓﻌﺮﻑ ﺑﻪ

Para ulama berkata: dalam hadits ini terdapat peringatan dari berbuat dusta dan bermudah-mudahan dalam berdusta, karena jika seorang bermudah-mudahan dalam dusta maka akan menjadi banyak sehingga dia pun dikenal (sebagai orang pendusta).
(Syarh Shahih Muslim:16/160)

Orang yang menjadikan dusta sebagai kebiasaannya maka dia telah menceburkan dirinya dalam jurang kehancuran. Sifat suka berdusta adalah ciri orang munafik.

Berkata Al-Imam Ibnu Batthãl rahimahullah:

ﻳﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﺰاﻝ ﻳﺘﻜﺮﺭ اﻟﻜﺬﺏ ﻣﻨﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻫﺬﻩ اﻟﺼﻔﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﺻﻔﺔ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺑﻞ ﻫﻰ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻭﻋﻼﻣﺎﺗﻬﻢ

Maksudnya: senantiasa dusta selalu terulang darinya sehingga menjadi (sifat) yang dominan pada dirinya. Sifat ini bukanlah sifat orang-orang beriman, melainkan sifat orang-orang munafik dan tanda-tanda mereka.
(Syarh Shahih Al-Bukhari:9/281)

Dusta adalah sumber berbagai kejelekan dan menggambarkan hal-hal yang baik menjadi jelek dan jelek menjadi baik.

Berkata Al-Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah:

ﻓﺈﻥ اﻟﻜﺎﺫﺏ ﻳﺼﻮﺭ اﻟﻤﻌﺪﻭﻡ ﻣﻮﺟﻮﺩا ﻭاﻟﻤﻮﺟﻮﺩ ﻣﻌﺪﻭﻣﺎ ، ﻭاﻟﺤﻖ ﺑﺎﻃﻼ، ﻭاﻟﺒﺎﻃﻞ ﺣﻘﺎ، ﻭاﻟﺨﻴﺮ ﺷﺮا ﻭاﻟﺸﺮ ﺧﻴﺮا، ﻓﻴﻔﺴﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺼﻮﺭﻩ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﻋﻘﻮﺑﺔ ﻟﻪ

Seorang yang berdusta akan menggambarkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, yang hak menjadi batil, yang batil menjadi hak, yang baik menjadi jelek, dan jelek menjadi baik, sehingga merusak pikirannya (yang sehat) dan ilmunya sebagai hukuman atasnya.
(Al-Fawãid:202)

Jauhilah dusta engkau akan menjadi orang yang bahagia.

وبالله التوفيق.

16 Muharram 1439
Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...