Friday, October 13, 2017

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya

Soal :

Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-anak...? Sebagian ada yang berkata bahwa yang lebih baik adalah berpuasa pada hari tersebut sebagai pengganti perayaan ulang tahun. Manakah yang benar?

Jawab :

Perayaan ulang tahun atau puasa karena ulang tahun semua itu adalah bid'ah yang tidak ada asalnya (dalam Islam). Yang wajib bagi seorang muslim adalah dia mendekatkan diri kepada Allah dengan apa yang wajibkan kepadanya dan juga ibadah-ibadah sunnah, dan dia selalu bersyukur kepada Allah dan memujiNya di setiap waktu di sepanjang hari dan tahun. (Maka dengan ini) dia akan diberikan badan yang sehat dan rasa aman pada dirinya, harta dan anaknya.

(Lihat Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah: no.20834 soal no.6)

Soal:
Sebagian sekolah memberikan hadiah untuk anak-anak dalam moment ulang tahun mereka. Apakah boleh bagi para siswa kaum muslimin menerima hadiah itu?

Jawab :

Memberi hadiah dan menerimanya dalam moment perayaan ulang tahun adalah tidak boleh, karena perayaan ulang tahun adalah haram di dalam islam, dan sesuatu yang dibangun di atas yang haram adalah haram.

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ.

(Lihat Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah: no.19504 soal no.8)

Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe, Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

Semoga bermanfaat.

Tuesday, October 10, 2017

Kisah Pejuang Libya Syeikh Umar Al Mukhtar

SECH UMAR ALMUCHTAR
Pejuang Libya
Tujuan orang orang kafir ingin melecehkan dan menghinakan Syeikh Umar Al Mukhtar ini, namun.....YANG MAHA BERKEHENDAK DAN MAHA BERKUASA malah sebaliknya INGIN MEMULIAKAN Syeikh yang sudah tua ini.

الله يعزه ويكرمه......الله اكبر

Pasukan Kafir Menangkap, Memborgol Dan Memamerkan Umar Mukhtar Di Depan Umum Dengan Tujuan Untuk Mempermalukan Ulama. Padahal Sesungguhnya Allah Sedang Memuliakan Umar Muchtar Dan Menghinakan Para Penangkapnya Tetapi Mereka Tidak Sadar!
DIALOG LUAR BIASA SYEKH UMAR MUCHTAR PAHLAWAN LIBYA DENGAN HAKIM ITALIA

Sepenggal Kisah Umar Mukhtar dengan Hakim Italia. Umar Mukhtar adalah singa padang pasir dari Libya.
Pada tahun 1911, pemerintahan fasis Italia mengumumkan perang terhadap Khilafah Utsmaniah (Ottoman). Tanpa menunggu lama, pada tanggal 19 Oktober 1911, kawanan pasukan Italia memasuki pantai Benghazi, Libya yang saat ini berada di bawah kekuasaan Ottoman.
Tak berselang lama, bersamaan dengan meletusnya perang Balkan, Ottoman akhirnya kalah dan menarik diri dari Libya pada tahun 1912 dan Libya resmi dijajah Italia.
Para pejuang Libya bangkit melawan Italia. Saat itu, tampillah salah seorang pemimpin pejuang yang tegak melawan penjajah Italia, dialah Umar Mukhtar (1861-1931). Kepahlawanannya amat masyhur di tengah Bangsa Arab dan Barat kala itu hingga beliau digelari sebagai The Lion of Desert (Singa Padang Pasir).
Zappelin militer Italia menyerang tentara Ottoman di Libya. Sejarah mencatat bahwa dalam perang Italia-Libya inilah pertama kali digunakan balon Zappelin sebagai
peralatan perang.
Bersama para pejuang dan mujahid yang ada beliau mengobarkan jihad hingga Italia kewalahan menanggulangi. Berbagai perjanjian dibuat oleh Italia guna melunakkan perjuangan para mujahid.
Singkat cerita, pada tanggal 11 September 1931, ketika Umar Mukhtar berziarah ke makam sahabat Rasulullah SAW, Ruwaifi' Bin Tsabit r.a di kota al-Baidha, Umar Mukhtar berhasil ditangkap oleh pasukan Italia.
Beliau pun langsung ditawan dan digelandang ke pengadilan untuk menjalani hukuman sebagai pemberontak setelah berjuang lebih dari 20 tahun.
Sejarah mencatat, dalam persidangan tersebut, terjadi dialog yang luar biasa antara jaksa serta hakim Italia dengan sang mujahid. Berikut petikannya:
Hakim: "Apakah engkau memberontak terhadap Italia?".
Umar : "Iya...".
Hakim : "Apakah engkau juga mengajak dan memotivasi orang-orang untuk memberontak?".
Umar : "Iya...".
Hakim : "Apakah engkau tahu akibat perbuatanmu?".
Umar : "Iya, saya tahu...".
Hakim : "Apakah engkau sadar dengan semua pengakuanmu?".
Umar : "Iya, saya sadar".
Hakim : "Sudah berapa lama engkau mengangkat senjata melawan Italia?".
Umar : "Lebih dari 20 tahun".
Hakim : "Apakah engkau menyesal atas perbuatanmu itu?".
Umar : "Tidak sama sekali".
Hakim : "Tahukah engkau bahwa engkau akan dihukum gantung?".
Umar : "Ya, saya tahu...".
Hakim : "Saya betul-betul sedih... mengapa akhir hayatmu akan berakhir seperti ini...".
Umar : "Anda salah... justru beginilah cara terbaik mengakhiri kehidupan ini...!!!".
Sang hakim kemudian terus membujuk agar Umar Mukhtar menyesali perbuatannya supaya dia mendapat keringanan hukuman. Sang hakim juga membujuk Umar agar menulis sepucuk surat penyesalan dan mengajak para mujahidin untuk berhenti melawan Italia.
Hakim : "Maukah engkau menulis surat kepada para pengikutmu agar mereka berhenti melawan pemerintah Italia?".
Mendengar hal itu, Umar Mukhtar mengucapkan kalimatnya yang historis:
"Sesungguhnya, jari telunjuk yang setiap hari mengacung tasyahud La Ilaha Illallah dalam sholat, tidak akan pernah menuliskan kalimat kebatilan!!!".

Akhirnya, sang Hakim menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Umar Mukhtar dengan cara digantung. Di akhir persidangan, sang hakim bertanya:
"Bagaimana menurutmu terhadap hukuman ini?".
Umar menjawab:
"Hukum yang benar hanyalah hukum Allah, bukan hukum kalian ini...".

Eksekusi Umar Mukhtar di tiang gantungan Italia mengira bahwa dengan digantungnya Umar Mukhtar, para pengikutnya akan ciut nyali mereka dalam berjuang. Tapi dugaan itu salah, kematian Umar justru mengobarkan semangat di seluruh penjuru Libya, hingga akhirnya pada akhirnya Libya berhasil meraih kemerdekaan.

Kisah perjuangan Umar Mukhtar pernah difilmkan pada tahun 1981, dengan disutradarai oleh Moustapha Akkad, dibintangi oleh aktor Hollywood, Anthony Quinn yang berperan sebagai Umar.

Kami umat Islam sangat bangga padamu ya Syekh Umar Mukhtar. Engkau sungguh beruntung syahid membela agama Allah. Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang paling mulia. Aamiiin

Dan semoga bermanfaat.

Menghadap Kiblat

Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa 'salam Hendak menegakan sholat (fardhu atau sunnah), beliau menghadap ke Ka'bah (kiblat). Riwayat ini telah datang dalam jumlah yang mutawatir (banyak). Bahkan beliau  sholalallahu 'alaihi wa'salam memerintahkannya. Sebagai mana sabda beliau kepada yang orang buruk sholatnya ;

إذا قمت إلى الصلاة فأسبغ الوضوء ثم استقبل القبلة فكبر

"Jika kamu hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap ke arah kiblat dan bertakbirlah"
(HR. Bukhari & Muslim).

Nabi Sholallahu 'alaihi wa'salam dalam safar, beliau sholat sunnah diatas kendaraannya dan juga witir, Kemanapun untanya menghadap (ketimur atau barat)

Kemudian turun firman Allah ;

فأينما تولوا فثم وجه الله...البقرة ؛ ١١٥

"Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah".
(HR. Muslim).

Dan juga dalam hadits lainnya ;
"Beliau sesekali hendak sholat sunnah diatas untahnya, beliau menghadapkannya kearah kiblat kemudian bertakbir (takbiratul ihram), kemudian beliau tetap sholat kemanapun kendaraannya menghadap"

Jika di atas kendaraan, kapal, perahu, dengan goncangan yang keras sehingga sulit untuk sholat dalam keadaan berdiri maka boleh sholat dengan keadaan duduk
Sebagai mana hadits yang diriwayatkan Imam At-Tarmidzi

Dan apa bila beliau hendak sholat wajib
"Beliau turun, lalu menghadap kiblat"
(HR. Bukhari & Ahmad)

Dan jika sholat dalam keadaan yang sangat genting, ketika peperangan, maka beliau bersabda ;

"Apa bila telah bertemu dua pasukan (perang), maka (sholat dilakukan dengan), takbir dan isyarat (gerakan) kepala."
(HR. Al-Baihaqi)

Dan beliau juga bersabda ;

ما بين المشرق و المغرب قبلة

"Apa yang ada antara timur dan barat adalah kiblat"
(HR. At-Tirmizi & Al-Hakim).

Jabir Radhiyallahu anhu berkata ;

"Kami pernah bersama Rasulallah dalam sebuah perjalanan, kemudian kami ditutupi mendung yang sangat tebal. Kemudian kamipun mencari dan berselisih tentang kiblat. Akhirnya diantara kami sholat menurut arah (kiblat) masing-masing kami. Mulailah salah seorang dari kami membuat garis didepannya agar mengetahui posisi kami. Ketika kami berada dipagi hari, kami melihat garis tersebut. Ternyata kami sholat tidak menghadap ke kiblat. Maka kami menyampaikan hal itu kepada Rasulallah. (Namun beliau tidak menyuruh kami ulangi sholat itu) dan beliau bersabda, "Sholat kalian telah sah."
(Diringkas dari Kitab "Sifat Sholat Nabi" Syaikh Muhammad Nasiruddin al-albani Rahimahullah).

Barokallahufiykum

Oleh : Al Akh Abu Zubair Hafizhahullah

Yuk Tebar / Share Dakwah Sunnah Bersama Kami Disini dan Semoga bermanfaat

Makanan Terjelek Yang Masuk Ke Tubuh Adalah Riba

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakannya, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” [Al-Baqoroh: 278-279]

Al-Imam Malik rahimahullah berkata,

إِنِّي تَصَفَّحْتُ كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ فَلَمْ أَرَ شَيْئًا أَشَرَّ مِنَ الرِّبَا، لِأَنَّ اللَّهَ أَذِنَ فِيهِ بِالْحَرْبِ

“Sungguh aku telah meneliti kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya, maka tidak aku dapati makanan yang lebih jelek dari riba, sebab Allah ta’ala mengumumkan perang terhadap orang yang makan riba.” [Tafsir Al-Qurthubi, 3/364]

════ ❁✿❁ ════

Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Dakwah dan Bimbingan Islam

Semoga bermanfaat.

Sunday, October 8, 2017

Makanan Terjelek Yang Masuk Ke Tubuh Adalah Riba

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakannya, maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat, maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” [Al-Baqoroh: 278-279]

Al-Imam Malik rahimahullah berkata,

إِنِّي تَصَفَّحْتُ كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ فَلَمْ أَرَ شَيْئًا أَشَرَّ مِنَ الرِّبَا، لِأَنَّ اللَّهَ أَذِنَ فِيهِ بِالْحَرْبِ

“Sungguh aku telah meneliti kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya, maka tidak aku dapati makanan yang lebih jelek dari riba, sebab Allah ta’ala mengumumkan perang terhadap orang yang makan riba.” [Tafsir Al-Qurthubi, 3/364]

════ ❁✿❁ ════

Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Dakwah dan Bimbingan Islam

Semoga bermanfaat.

Saturday, October 7, 2017

Banyak Anak Banyak Rezeki, Sebuah Mitos Ataukah Kenyataan....??

Oleh : Al Ustadz Abu Abdillah Sahl hafizhahullah

Mungkin pepatah tersebut tidak asing bagi kita. Sebuah filosofi yang sering terdengar dari orang-orang tua kita terdahulu. Dan memang demikianlah kenyataannya. Petuah yang indah dan didukung pembenarannya oleh syari'at.

Allah rabbul 'izzah berfirman:

ولا تقتلوا أولادكم خشية إملاق نحن نرزقهم و إياكم

“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian disebabkan takut kemiskinan, Kamilah yang akan memberikan mereka rezeki dan juga untuk kalian.”  *(Al-Isra: 31).

Dan juga dalam firman-Nya:

وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها

“Dan tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang akan memberikannya rezeki." (Hud: 6)

Seruan dan anjuran untuk memperbanyak anak datang pula melalui lisan Nabi-Nya 'alaihis salam.

Dalam sebuah sabdanya, Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam berkata:

تزوجوا الودود الولود فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة_

"Nikahilah wanita-wanita yang penyayang dan subur yang bisa menghasilkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian dihadapan umat-umat terdahulu pada hari kiamat kelak".
(HR. Abu Daud, Nasai dari shahabat Ma'qil ibnu Yasar)

Dan masih segar pula dalam ingatan kita, do'a yang dipanjatkan Nabi kita untuk sahabatnya yang mulia Anas bin Malik ~radhiyallahu 'anhu:

اللهم أكثر ماله وولده وبارك له فيما أعطيته

"Ya Allah! Perbanyaklah harta dan anaknya, dan berkahilah apa yang telah engkau berikan padanya".(HR. Al Bukhari dan Muslim).

Takut miskin.......???  Hidup tidak akan bahagia dan sejahtera disebabkan banyaknya anak merupakan sebuah kekhawatiran yang tidak beralasan dari tinjauan syari'at yang mulia ini.

Berkata Al-Allamah Asy-Syaikh Al-'Utsaimin ~rahimahullah,

“Sungguh sangat keliru orang yang berburuk sangka kepada Rabb-Nya, dengan mengatakan, ‘Janganlah kalian memperbanyak anak, yang menyebabkan rezeki kalian menjadi sempit!’. Mereka telah berdusta.

Demi Allah pemilik 'arsy! Jika mereka memperbanyak anak niscaya Allah akan memperbanyak pula rezeki mereka. Karena tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang memberikannya rezeki.

Maka rezeki anak-anak kamu semua dijamin oleh Allah azza wajalla. Allah ta'ala lah yang akan membukakanmu pintu-pintu rezeki yang dengannya engkau bisa menafkahi mereka semua.

Akan tetapi, kebanyakan manusia memiliki persangkaan yang buruk kepada Allah. Mereka pun kemudian bersandar kepada perkara-perkara yang bersifat materi belaka. Mereka tidak berpikir jauh dan tidak pula berpikir akan kebesaran Allah Azza wa jalla. Dialah yang akan memberikan rezeki sebanyak apapun anak yang dimiliki.

PERBANYAKLAH ANAK, NISCAYA REZEKIMU AKAN BERTAMBAH.

Inilah pernyataan yang benar.

(Lihat: Syarah Riyadhush Shalihin 1/91)

Semoga Allah Tabaraka wa ta'ala menganugerahkan kita semua anak-anak yang shalih dan shalihah yang bisa bermanfaat dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. Amin ya Rabb.

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات.

Semoga bermanfaat.

Yuk Share / Tebar Dakwah Sunnah Bersama Kami Disini

Jauhilah Dusta....!!!

Ketahuilah wahai saudariku, bahwa kejujuran tidak akan bisa terwujud kecuali dengan menjauhi lawannya yaitu dusta. Oleh karena itu, Rasulullah ﷺ setelah memerintahkan untuk berlaku jujur, beliau pun melanjutkan dengan peringatan dari berbuat dusta.

Beliau ﷺ bersabda:

وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

"Sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada fujur, dan sesungguhnya fujur itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya  seseorang selalu berdusta hingga dia akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang suka berdusta." (HR.Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu)

Makna fujur mencakup segala bentuk kejelekan.

Berkata Al-Imam An-Nawawi rahimahullah:

ﻗﺎﻝ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻫﺬا فيه... اﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ اﻟﻜﺬﺏ ﻭاﻟﺘﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻓﺎﻧﻪ اﺫا ﺗﺴﺎﻫﻞ ﻓﻴﻪ ﻛﺜﺮ ﻣﻨﻪ ﻓﻌﺮﻑ ﺑﻪ

Para ulama berkata: dalam hadits ini terdapat peringatan dari berbuat dusta dan bermudah-mudahan dalam berdusta, karena jika seorang bermudah-mudahan dalam dusta maka akan menjadi banyak sehingga dia pun dikenal (sebagai orang pendusta).
(Syarh Shahih Muslim:16/160)

Orang yang menjadikan dusta sebagai kebiasaannya maka dia telah menceburkan dirinya dalam jurang kehancuran. Sifat suka berdusta adalah ciri orang munafik.

Berkata Al-Imam Ibnu Batthãl rahimahullah:

ﻳﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﺰاﻝ ﻳﺘﻜﺮﺭ اﻟﻜﺬﺏ ﻣﻨﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻫﺬﻩ اﻟﺼﻔﺔ ﻟﻴﺴﺖ ﺻﻔﺔ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﺑﻞ ﻫﻰ ﻣﻦ ﺻﻔﺎﺕ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻭﻋﻼﻣﺎﺗﻬﻢ

Maksudnya: senantiasa dusta selalu terulang darinya sehingga menjadi (sifat) yang dominan pada dirinya. Sifat ini bukanlah sifat orang-orang beriman, melainkan sifat orang-orang munafik dan tanda-tanda mereka.
(Syarh Shahih Al-Bukhari:9/281)

Dusta adalah sumber berbagai kejelekan dan menggambarkan hal-hal yang baik menjadi jelek dan jelek menjadi baik.

Berkata Al-Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah:

ﻓﺈﻥ اﻟﻜﺎﺫﺏ ﻳﺼﻮﺭ اﻟﻤﻌﺪﻭﻡ ﻣﻮﺟﻮﺩا ﻭاﻟﻤﻮﺟﻮﺩ ﻣﻌﺪﻭﻣﺎ ، ﻭاﻟﺤﻖ ﺑﺎﻃﻼ، ﻭاﻟﺒﺎﻃﻞ ﺣﻘﺎ، ﻭاﻟﺨﻴﺮ ﺷﺮا ﻭاﻟﺸﺮ ﺧﻴﺮا، ﻓﻴﻔﺴﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﺗﺼﻮﺭﻩ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﻋﻘﻮﺑﺔ ﻟﻪ

Seorang yang berdusta akan menggambarkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, yang hak menjadi batil, yang batil menjadi hak, yang baik menjadi jelek, dan jelek menjadi baik, sehingga merusak pikirannya (yang sehat) dan ilmunya sebagai hukuman atasnya.
(Al-Fawãid:202)

Jauhilah dusta engkau akan menjadi orang yang bahagia.

وبالله التوفيق.

16 Muharram 1439
Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

WASPADALAH...!!! Serigala Di Masa Sekarang Lebih Ganas,

Di dalam Al Qur’an Allah ceritakan kekhawatiran Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika akan melepas putranya Yusuf untuk pergi bermain bersama saudaranya.

Allah berfirman,

قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11) أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (12) قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ (13)

"Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.

Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." *(Yusuf: 11-13)*

Nabi Ya'qub sebagai seorang bapak mengkhawatirkan anaknya untuk bersama orang yang tidak akan menjaganya.

Beliau berkata,

قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ

"Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." *(Yusuf: 13)*

WAHAI AYAH, serigala di masa kita lebih banyak, lebih ganas, dan lebih licik makarnya.

WAHAI AYAH, tidakkah engkau memiliki kekhawatiran terhadap anakmu sama dengan kekhawatiran Nabi Ya’qub?

Perhatikanlah selalu keadaan anak-anak kita!

❌ Jangan biarkan mereka di jalan-jalan!

❌ Jangan biarkan dia berada di tempat-tempat maksiat!

❌ Jangan biarkan dia bergaul dengan sembarangan orang!

❌ Jangan biarkan serigala-serigala yang penuh makar menerkamnya!!

WAHAI AYAH!

Wajib bagimu untuk mengontrol anak-anakmu, dengan siapa mereka berteman, di mana mereka bergaul, agar mereka tidak terjerumus kepada perbuatan yang membahayakan dunia, apalagi akhirat mereka.

Oleh : Ustadz Wira Mandiri Bachrun hafizahullah

Yuk Tebar / Share Dakwah Sunnah Bersama Kami Disini dan Semoga bermanfaat.

Friday, October 6, 2017

WASPADALAH...!!! Serigala Di Masa Sekarang Lebih Ganas,

Di dalam Al Qur’an Allah ceritakan kekhawatiran Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika akan melepas putranya Yusuf untuk pergi bermain bersama saudaranya.

Allah berfirman,

قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11) أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (12) قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ (13)

"Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.

Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." *(Yusuf: 11-13)*

Nabi Ya'qub sebagai seorang bapak mengkhawatirkan anaknya untuk bersama orang yang tidak akan menjaganya.

Beliau berkata,

قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ

"Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." *(Yusuf: 13)*

WAHAI AYAH, serigala di masa kita lebih banyak, lebih ganas, dan lebih licik makarnya.

WAHAI AYAH, tidakkah engkau memiliki kekhawatiran terhadap anakmu sama dengan kekhawatiran Nabi Ya’qub?

Perhatikanlah selalu keadaan anak-anak kita!

❌ Jangan biarkan mereka di jalan-jalan!

❌ Jangan biarkan dia berada di tempat-tempat maksiat!

❌ Jangan biarkan dia bergaul dengan sembarangan orang!

❌ Jangan biarkan serigala-serigala yang penuh makar menerkamnya!!

WAHAI AYAH!

Wajib bagimu untuk mengontrol anak-anakmu, dengan siapa mereka berteman, di mana mereka bergaul, agar mereka tidak terjerumus kepada perbuatan yang membahayakan dunia, apalagi akhirat mereka.

Oleh : Ustadz Wira Mandiri Bachrun hafizahullah

Yuk Tebar / Share Dakwah Sunnah Bersama Kami Disini dan Semoga bermanfaat.

Thursday, October 5, 2017

Hukum Menuntut Ilmu Bagi Setiap Muslim

Sesungguhnya Allah Subhãnahu wa Ta'ãla telah mengutus RasulNya Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan menurunkan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai petunjuk dan cahaya bagi manusia. Ketahuilah, bahwa petunjuk dan cahaya tersebut diraih dengan menuntut ilmu syar'i.

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kepada kita tentang hukum menuntut ilmu syar'i, beliau bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.
(HR.Ibnu Majah, Abu Ya'la, Ibnu Adi dan lainnya, hadits Hasan Lighairi. lihat Al-Mathãlib Al-Ãliyah:12 /708, tahqiq Syaikh Sa'ad Asy-Syitsri hafidzahullah).

Hukum menuntut ilmu mencakup setiap muslim yang balig; laki-laki dan perempuan, merdeka dan budak.

Berkata Al-Allamah Ash-Shan'ãni rahimahullah:

ﻋﺎﻡ ﻟﻠﺬﻛﺮ ﻭاﻷﻧﺜﻰ ﻭاﻟﺤﺮ ﻭاﻟﻌﺒﺪ

(Menuntut ilmu) mencakup laki-laki dan perempuan, merdeka dan budak. (At-Tanwir:7/133).

Ketahuilah, bahwa hukum menuntut ilmu syar'i ada yang fardhu ain, fardhu kifayah, dan sunnah.

Berkata Al-Hafidz Ibnu Abdil-Barr rahimahullah:

ﻗﺪ ﺃﺟﻤﻊ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻓﺮﺽ ﻣﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ اﻣﺮﺉ ﻓﻲ ﺧﺎﺻﺘﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ، ﻭﻣﻨﻪ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻓﺮﺽ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﻔﺎﻳﺔ ﺇﺫا ﻗﺎﻡ ﺑﻪ ﻗﺎﺋﻢ ﺳﻘﻂ ﻓﺮﺿﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﻮﺿﻊ.

Para ulama telah sepakat bahwasanya ada ilmu yang hukumnya fardhu ain atas setiap orang secara khusus pada dirinya, dan ada juga ilmu yang hukumnya fardhu kifayah yang mana jika ditegakkan oleh orang lain maka gugur kewajiban tersebut atas penduduk tempat itu. (Jãmi Bayãnil-Ilmi:1/29).

Dan berkata Al-Hafidz At-Thibi rahimahullah:

اﻟﻤﺮاﺩ ﻣﻦ اﻟﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻻ ﻣﻨﺪﻭﺣﺔ ﻟﻠﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻤﻪ، ﻟﻤﻌﺮﻓﺔ اﻟﺼﺎﻧﻊ، ﻭاﻟﻌﻠﻢ ﺑﻮﺣﺪاﻧﻴﺘﻪ، ﻭﻧﺒﻮﺓ ﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻭﻛﻴﻔﻴﺔ اﻟﺼﻼﺓ؛ ﻓﺈﻥ ﺗﻌﻠﻤﻪ ﻓﺮﺽ ﻋﻴﻦ، ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﻛﻼﻡ اﻟﺸﺎﺭﺣﻴﻦ.

Yang dimaksud dengan ilmu (yang wajib dipelajari) adalah yang tidak ada keringanan bagi seorang hamba dalam mempelajarinya, agar dia mengetahui tentang sang Pencipta (yaitu Allah) dan ilmu tentang keesaanNya, ilmu tentang kenabian RasulNya dan tata cara Shalat, mempelajarinya adalah fardhu ain. Hal ini adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama yang menjelaskan hadits ini (hadits di atas).  (Syarhul-Misykãh:2/678).

Al-Imam Fudhoil ibn Iyãdh rahimahullah ditanya tentang sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim."
Beliau menjawab:

ﻛﻞ ﻋﻤﻞ ﻛﺎﻥ ﻋليك ﻓﺮﺿﺎ ﻓﻄﻠﺐ ﻋﻠﻤﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﻓﺮﺽ، ﻭﻣﺎ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ اﻟﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﻓﺮﺿﺎ ﻓﻠﻴﺲ ﻃﻠﺐ ﻋﻠﻤﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﺑﻮاﺟﺐ

Setiap amalan yang wajib atasmu maka menuntut ilmunya adalah wajib atasmu. Dan setiap amalan yang tidak wajib atasmu maka menuntut ilmunya tidak wajib.
(Ma'ãlimus-Sunan:4/186).

Dari Penjelasan para Ulama rahimahullah di atas bisa disimpulkan bahwa :

1. Setiap amalan yang hukumnya wajib atas setiap orang maka hukum menuntut ilmunya adalah wajib atas setiap orang (fardhu ain). Contohnya seperti Aqidah dan Tauhid, Shalat, Puasa, Zakat (bagi yang memiliki harta dan mencapai nishab), Haji (bagi yang memiliki kemampuan berhaji), Bersuci, dan lainnya. Dan masuk dalam kategori ini adalah mempelajari perkara-perkara yang diharamkan sehingga tidak terjatuh padanya, hukum mempelajarinya adalah wajib.

2. Setiap amalan yang hukumnya wajib atas sebagian orang, maka hukum menuntut ilmunya fardhu kifayah. Seperti Tata cara mengurusi Jenazah, shalat Jenazah, Adzan, Imamah (menjadi imam), dan lainnya.

3. Setiap amalan yang hukumnya sunnah maka hukum menuntut ilmunya sunnah. Seperti hukum yang berkaitan dengan shalat-shalat sunnah dan puasa-puasa sunnah, dan lainnya.

Maka setiap muslim hendaklah kembali untuk mempelajari agama mereka, sehingga mereka mengetahui apa yang diwajibkan atas mereka dan apa yang diharamkan atas mereka. Karena dengan kembalinya kaum muslimin mempelajari agama islam dengan benar, kekuatan dan kejayaan islam akan kembali dengan izin Allah Azza wa Jalla.

وبالله التوفيق.

15 Muharram 1439
Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

Bagaimana Hukum Shalawat Berjamaah

Soal :

Sebagian kaum muslimin di Negara Mozambik sangat senang mengkhususkan waktu setelah shalat Isya pada hari kamis setiap pekan untuk bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam secara berjamaah. Apakah amalan seperti ini disyariatkan?

Jawab :

Shalawat dan salam kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah disyariatkan dan sangat dianjurkan, dan padanya terdapat pahala yang besar. Akan tetapi, harus dilaksanakan dengan cara yang disyariatkan juga. Menentukan waktu khusus dan tata cara tertentu untuk bershalawat tanpa ada dalil termasuk bid'ah yang diharamkan.

Apa yang disebutkan dalam pertanyaan berupa penentuan waktu khusus bershalawat setelah shalat isya atau dilakukan secara berjamaah, semua itu adalah bid'ah yang diharamkan.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Sesungguhnya setiap hal yang baru (dalam agama) adalah bid'ah dan setiap bid'ah ada sesat. (HR.Ahmad dan lainnya)

Dan sabdanya :

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada dalam perintah (agama) kami, maka ia tertolak (tidak diterima). (HR.Muslim)

Dalam lafaz yang lain:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَد

Barangsiapa mengada-ngadakan perkara baru dalam urusan (agama) kami yang bukan darinya, maka hal itu tertolak (tidak diterima).
(HR.Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu anha)

وبالله التوفيق.

(Lihat Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah: no.20591)

Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

Friday, September 29, 2017

Menuntut Ilmu Agama Jalan Pintas Masuk Surga

Menuntut dan mengajarkan ilmu agama merupakan salahsatu jalan pintas  untuk sampai memasuki surga.

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّة

"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga dengan ilmu tersebut." [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu adalah amalan yang mulia dan dicintai Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga Allah 'azza wa jalla akan memudahkan orang yang mengamalkannya untuk masuk surga.

Oleh karena itu Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata,

العلم لا يَعْدله شيء لمن صحت نيته قالوا: وكيف تصح النية يا أبا عبد الله؟ قال: ينوي رفع الجهل عن نفسه وعن غيره

“Menuntut lmu tidak dapat ditandingi oleh amalan sunnah apa pun bagi orang yang niatnya benar. Mereka bertanya; Bagaimana benarnya niat wahai Abu Abdillah? Beliau menjawab: Seorang yang menuntut ilmu itu meniatkan untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.” [Kitabul ‘Ilmi libnil ‘Utsaimin rahimahullah, hal. 22]

Sebagian ulama berkata,

العلم صلاة السر وعبادة القلب

“Ilmu adalah sholat yang tersembunyi dan ibadah hati.” [Hilyah Thalibil ‘Ilmi (dicetak bersama Al-Majmu’ah Al-‘Ilmiah), hal. 141]

Maka hendaklah yang diperhatikan pertama sekali oleh seorang Penuntut ilmu adalah keikhlasan niat, semata-mata karena Allah 'azza wa jalla. Apabila rusak niatnya maka amalan yang agung ini berubah menjadi bencana baginya.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

“Barangsiapa menuntut ilmu untuk menandingi para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh, atau memalingkan pandangan-pandangan manusia kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke neraka.” [HR. At-Tirmidzi dari Ka’ab bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahih At-Targhib: 106]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allah ‘azza wa jalla, tetapi ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat.” [HR. Ahmad, Abu daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ath-Targhib: 105]

Mari sebarkan,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan.” [HR. Muslim, 3509]

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Keutamaan Ilmu Atas Harta

Keutamaan Ilmu atas Harta bagi seseorang

Al-Imam ibnul-Qayyim rahimahullah menjelaskan tentang keutamaan ilmu atas harta dari 40 sisi. Dan di antara yang beliau sebutkan:

1. Ilmu adalah warisan para Nabi sedangkan harta adalah warisan para Raja dan orang kaya.

2. Ilmu menjaga pemiliknya sedangkan pemilik harta menjaga hartanya.

3. Harta didapatkan oleh orang beriman dan kafir, orang baik dan jelek, sedangkan ilmu yang bermanfaat tidak didapatkan kecuali orang beriman.

4. Orang yang berilmu dibutuhkan oleh para Raja dan orang-orang di bawahnya, sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan oleh orang miskin dan membutuhkan.

5. Pemilik harta jika meninggal maka hartanya meninggalkannya, sedangkan ilmu masuk bersama pemiliknya ke dalam kuburnya.
(Miftah Dãris-Sa'ãdah:1/418-435, lihat Raf'ul-Ilmi:16)

Sungguh indah apa yang dikatakan oleh Amirul-Mu'minin Ali ibn Abi Thalib radhiyallahu anhu:

اﻟﻌﻠﻢ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ اﻟﻤﺎﻝ، اﻟﻌﻠﻢ يحرسك ﻭﺃﻥ ﺗﺤﺮﺱ اﻟﻤﺎﻝ، اﻟﻌﻠﻢ ﻳﺰﻛﻮ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﻤﻞ ﻭاﻟﻤﺎﻝ ﺗﻨﻘﺼﻪ اﻟﻨﻔﻘﺔ.

Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu menjagamu sedangkan engkau menjaga harta. Ilmu itu mengembangkan amal, sedangkan harta berkurang karena nafkah.
(Hilyatul-Auliyã':1 /79)

Dan berkata seorang penyair:

رضينا قسمة الجبار فينا
     لنا علم وللجهال مال

فعز المال يفنى عن قريب
     وعز العلم باق لا يزال

Kami ridha dengan pembagian Al-Jabbar pada kami,
Bagian kami adalah ilmu dan bagian orang jahil adalah harta.

Kemuliaan harta dalam waktu dekat akan sirna,
Sedangkan kemuliaan ilmu senantiasa abadi.
(Raf'ul-Ilmi:17)

Bergembiralah wahai para pemburu ilmu atas kemuliaan yang senantiasa bersamamu.!

وبالله التوفيق.

Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.

Semoga bermanfaat.

Keutamaan Bagi Orang Yang Bisa Menahan Amarah

TAHANLAH MARAHMU..., PILIHLAH BIDADARI YANG ENGKAU MAU
Saudaraku seiman,
Tentu tidak semua yang kita inginkan itu harus terwujud, dan kadang seseorang jika mendapati sesuatu tidak seperti yang ia inginkan maka muncul pada dirinya kemarahan dan tidak jarang melampiaskan kemarahan tersebut kepada yang lainnya yang dia anggap salah.

Tahanlah amarahmu kawan...

Karena itu adalah pintu dari pintu-pintu syaithan,

Dan raihlah keutamaan bagi orang-orang yang bisa menahan amarahnya.

Dari Mu'adz bin Anas radhiyallahu anhu:
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

« مـن كظـم غـيظا وهـو يسـتطيع أن ينفـذه ، دعـاه الله يـوم القيامـة عـلى رءوس الخـلائق ، حـتى يخـيره في أي الحـور شـاء »

Barangsiapa yang bisa menahan amarahnya dalam keadaan ia mampu untuk melampiaskannya maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat dihadapan seluruh makhluk, hingga ia disuruh memilih bidadari yang ia kehendaki. (Shahih At Tirmidzi (2021).

Berkata Asy Syeikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah:

☜ الغيـظ : هـو الغـضب الشـديد ...

⊙ فـإذا اغـتاظ الإنسـان مـن شـخص وهـو قـادر علـى أن يفـتك بـه ، ولكـنه تـرك ذلـك ابتـغاء وجـه الله ، وصـبر علـى مـا حـصل لـه مـن أسـباب الغيـظ

❐ فـله هـذا الثـواب العـظيم ؛ أنـه يـدعى عـلى رؤوس الخـلائق يـوم القـيامة ؛ ويخـير مـن أي الحـور شـاء.

Al Ghoizh adalah kemarahan yang sangat.

Jika seseorang marah dengan seseorang dalam kondisi ia mampu untuk melampiaskannya, namun ia tinggalkan hal tersebut karena mengharap wajah Allah, dan bersabar terhadap perkara-perkara yang menjadi sebab munculnya kemarahan tsb,

Maka baginya pahala yang sangat besar, dan akan dipanggil pada hari kiamat dihadapan seluruh para makhluk, dan disuruh memilih bidadari yang ia kehendaki."

Syarhu Riyadhis Shalihin (1/274).

Oleh : Ust. Fauzan Abu Muhammad Al Kutawy -hafidzahullah

Semoga bermanfaat.

Larangan Berbuat Dzalim Di Bulan Muharram

Larangan berbuat Dzalim kepada sesama makhluk Allah Ta'ala di bulan muharram.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُم ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah 12 bulan dalam kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya 4 bulan yang haram, itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian menzalimi diri-diri kalian di bulan-bulan itu.” [At-Taubah: 36]

Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan bulan haram dan peringatan untuk tidak berbuat zalim di bulan-bulan ini dan anjuran memperbanyak amal shalih.

Apa saja yang termasuk bulan haram...?

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبٌ شَهْرُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Tahun itu terdiri dari 12 bulan, diantaranya 4 bulan haram; tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhar, berada diantara Jumaada dan Sya’ban.” [Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiyallahu’anhu]

Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa Muharram termasuk bulan haram. Dinamakan bulan haram karena dosa dan amal shalih di bulan-bulan ini dilipatgandakan.

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم

“Dan Allah ta’ala menjadikan dosa di bulan-bulan itu lebih besar, demikian pula amal saleh dan pahala lebih agung.” [Tafsir Ibnu Katsir, 4/148]

Perbuatan zalim diharamkan di seluruh bulan, namun di bulan-bulan haram lebih diharamkan dan lebih besar dosanya.

Perbuatan zalim ada tiga macam:

1) Kezaliman terbesar, yang mencakup:
a. Semua bentuk kesyirikan.
b. Semua bentuk kekafiran.

2) Kezaliman seseorang terhadap dirinya, yang mencakup:

a. Semua perbuatan dosa.
b. Tidak memenuhi kebutuhan dirinya, seperti kebutuhan terhadap tidur, makan dan menikah. Wajib dipenuhi sesuai kebutuhannya. Tidak boleh dizalimi walau dengan alasan ibadah.

3. Kezaliman seseorang terhadap orang lain, yang mencakup:

a. Kezaliman terhadap darah, seperti melukai, membunuh dan memukul.
b. Kezaliman terhadap harta, seperti mencuri, menipu dan menunda-nunda pembayaran hutang padahal sudah mampu, apalagi yang tidak mau bayar sama sekali.
c. Kezaliman terhadap kehormatan, seperti menghina, mencaci dan mengghibah.

Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama blog kami ini.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Ketika Aku Ingin Mendekap Tubuhmu

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah SAW.

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat-sahabatku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak di sembah.....?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak untuk disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah Ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih, "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba-tiba Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba-tiba berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba-tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakIiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu cucu kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah. Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu ber-lebih lebihan. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis se-jadi jadinya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu.

Seumur hidupku aku ber-cita cita dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dengan senyum berkata:
"Wahai sahabat-sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Semoga dengan membaca ini bila ada air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT....

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

ALLAHUMMA SHALLI 'ALA MUHAMMAD, WA 'ALA AALI MUHAMMAD,

كما صليت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم

KAMAA SHALLAITA 'ALA IBRAHIM, WA 'ALA AALI IBRAHIM.

وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

*WABAARIK 'ALA  MUHAMMAD, WA 'ALA AALI MUHAMMAD.

كما باركت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد

KAMAA BAARAKTA 'ALA IBRAHIM, WA 'ALA AALI IBRAHIM, FIL 'ALAMIN INNAKA HAMIDUM MAJID.

Semoga bermanfaat

4 Istri Akan Mengantarkan Kamu Ke Surga

Yang pertama :
Ridhonya adalah Ridho Rabbul Alamin.

Yang kedua :
Menghormati dan  menghargainya salah satu wasiat Rasululloh ﷺ.

Yang ketiga :
Engkau sambung silaturrahmi dengannya mendatangkan keberkahan dalam hidupmu.

Yang keempat :
Mendidiknya dengan sabar adalah jalan ke surgamu.

أبو ريان الإندونيسي

Oleh : Ustadz Abu Abdillah Sahl hafizhahullah

Semoga Bermanfaat.

10 Kunci Agar Hati & Jiwa Tetap Tenang

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

10 KUNCI AGAR HATI & JIWA KITA TETAP TENANG
                       
1. TIDAK MEMBENCI
Jangan sekali-kali Terus2an memendam kebencian pada orang lain walaupun dia berbuat kesalahan kepada kita.

2. TIDAK MERENGUT
Jangan berkeluh kesah, sebaliknya perbanyaklah berdo'a kepada Sang Pencipta.

3. HIDUP SEDERHANA
Hidup sederhana walaupun punya kedudukan tinggi & harta melimpah.

4. BERPRASANGKA BAIK
Senantiasa berfikir positif meskipun kerap ditimpa musibah.

5. SELALU TERSENYUM
Senyumlah walaupun hati terluka.

6. SELALU MEMBERI
Gemar memberi sedekah walaupun lagi susah.

7. BERDO'A TANPA SEPENGETAHUAN MEREKA
Jangan terputus mendo'akan kebaikan untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya.

8. TIDAK DENGKI & IRI HATI
Jangan iri & dengki dengan kejayaan teman-teman anda, berdo'alah semoga anda juga berjaya seperti dia, jika anda dengki dengan meng-aib-kan dia.. ingatlah bahwa segala amal baik anda pasti hangus.. karena Allah tidak terima amal kebajikan orang yang hasad, iri dan dengki.

9. MUDAH MEMAAFKAN
Jangan merasa malas dan susah dalam memaafkan kesalahan orang lain, karena terdapat kemuliaan dan ketenangan di dalam memaafkan

10. HINDARI PERMUSUHAN
Jangan menganggap orang yang berbeda pendapat sebagai lawan, namun dia pun kawan anda.
Jadikanlah ini semuanya dalam persaudaraan yang baik penuh Kasih dan Damai........                                                           
Semoga Bermanfaat

Renungkanlah....! Hidup Itu Hanya Sesaat

Oleh : Ust. Backtiar Nasir

Kehidupan di dunia itu hanyalah sesaat....!

Pertandingan bola : 90 menit
Film serial : 60 menit
Film : 130 menit
Shalat : 5 menit

Neraka Jahannam : sepanjang hidup
Surga : sepanjang hidup

Mari kita renungi....
Whatsapp : 300 kawan
Kontak : 80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu
Kawan di kubur : tidak ada (kau sendirian)

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan.
Pada hakikatnya tak ada yang memberimu manfaat selain sholatmu

Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an )
Maka Tangisilah dirimu sendiri !

Barangsiapa yang tidak membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran

Ulasan........
Aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :
"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"

Alam yang aneh, Jenazah disusul dengan jenazah.
Kematian disusul dengan kematian berikutnya. Berita tentang kematian terus bermunculan ada yang mati karena kecelakaan ada karena sakit ada yang tiba-tiba mati tanpa diketahui sababnya. Semuanya meninggalkan dunia ini dan mereka semua akan dikuburkan dan itu pasti.

Hariku dan harimu pasti akan tiba. Persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat untuk kembali.

Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda.
Maaf, Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja
( kuburan tempat manusia segala usia )

Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
1. Hari Kemarin : kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi

2. Hari ini : kita jalani namun tak berlangsung lama

3. Besok : kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi

Maka, saling memaafkan dan sedekahlah
Karena.....: Aku, Engkau dan Mereka akan pergi meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya....

Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka, Aamiin-Aamiin Ya Robbal 'Aalamiin

Saudara ku yang mulia, Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.

Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut

Jika kau sudah membaca tulisan ini kau sudah mendapatkan pahalanya, namun bila kau menyebarkannya dan orang lain mendapakan manfaat juga maka akan dilipat gandakan pahalamu InsyaAllah.

Selamat Merenung...!!!

Pembagian Dan Perbedaan Syirik

Dosa syirik terbagi menjadi dua: Syirik besar dan syirik kecil. Apa maknanya dan apa perbedaannya?

MAKNA SYIRIK BESAR DAN SYIRIK KECIL

1. Makna Syirik Besar

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,

فأما الشرك الأكبر: فهو أن يجعل لله ندا يدعوه كما يدعو الله، أو يخافه أو يرجوه أو يحبه كحب الله، أو يصرف له نوعا من أنواع العبادة

“Syirik besar adalah orang yang mengadakan tandingan bagi Allah, sehingga ia berdoa kepada tandingan tersebut sebagaimana ia berdoa kepada Allah, atau ia takut, harap dan cinta kepadanya sebagaimana cintanya kepada Allah, atau ia mempersembahkan kepadanya satu bentuk ibadah.” [Al-Qoulus Sadid, hal. 31]

2. Makna Syirik Kecil

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,

وأما الشرك الأصغر: فهو جميع الأقوال والأفعال التي يتوسل بها إلى الشرك، كالغلو في المخلوق الذي لا يبلغ رتبة العبادة، وكالحلف بغير الله ويسير الرياء ونحو ذلك

“Syirik kecil adalah semua bentuk perkataan maupun perbuatan yang bisa mengantarkan kepada syirik besar, seperti ghuluw (berlebih-lebihan) dalam mengagungkan makhluq yang tidak sampai beribadah kepadanya, bersumpah dengan nama selain Allah, riya’ yang ringan dan yang semisalnya.” [Al-Qoulus Sadid, hal. 32, lihat juga Al-Qoulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, Asy-Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah, 1/139]

PERBEDAAN ANTARA SYIRIK BESAR DAN SYIRIK KECIL

Perbedaan syirik besar dan syirik kecil penting untuk dipahami karena masing-masing dari kedua bentuk syirik ini memiliki hukum dan konsekuensi tersendiri. Untuk lebih jelasnya, inilah sejumlah perbedaan antara syirik besar dan syirik kecil:

Pertama : Syirik besar menyebabkan pelakunya murtad, keluar dari Islam dan diberlakukan padanya hukum-hukum kepada orang yang murtad dari Islam. Sedangkan syirik kecil tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam dan tidak diberlakukan padanya hukum-hukum kepada orang yang murtad dari Islam.

Kedua : Pelaku syirik besar tidak akan mendapat ampunan Allah jika ia mati sebelum bertaubat. Adapun pelaku syirik kecil terdapat perbedaan pendapat para Ulama dalam masalah ini.

Pendapat pertama, pelaku syirik kecil di bawah kehendak Allah Ta’ala apakah diampuni atau tidak, berdasarkan dalil firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” [An-Nisa':  48, 116]

Pendapat kedua, pelaku syirik kecil tidak diampuni, berdasarkan dalil yang sama. Sebab ayat tersebut berlaku umum, mencakup syirik besar dan syirik kecil (lihat Al-Qoulul Mufid, 1/ 141)

Ketiga : Syirik besar menghapus semua amalan pelakunya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]

Juga firman Allah Ta’ala,

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ

“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]

Sedangkan syirik kecil hanya menghapus amalan yang menyertainya, seperti jika seseorang berbuat riya’ dalam ibadahnya maka terhapuslah amalannya tersebut namun tidak menghapus amalannya yang telah ia kerjakan dengan ikhlas.

Keempat : Syirik besar menyebabkan pelakunya kekal di neraka, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]

Sedangkan syirik kecil tidak sampai mengekalkan pelakunya di neraka.

Semoga Bermanfaat.

Tuesday, September 26, 2017

Pernahkah Anda Kesepian...?

Sobat..! Pernahkah anda merasakan kesepian? Tinggal seorang diri di suatu tempat tanpa seorang manusiapun yang menemanimu?

Sunyi dan sepi, akibatnya anda bosan, atau mungkin juga merasa aman dari pengawasan.

Namun sadarkah anda, atau lupakah anda bahwa sejatinya anda tidak sendiri, karena di sisi anda ada Malaikat yang setia menemani. Mengawasi dan mencatat setiap amalan anda.

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tidaklah dia mengucapkan satu ucapan melainkan di sisinya ada malaikat yang senantiasa mengawasi dan menghitung. ( Qaaf 16)

Sekecil apapun amalan anda, pastilah anda mendapatkan balasannya. Amal kebaikan dibalas dengan kebaikan dan amal dosa dibalas dengan siksa yang setimpal.

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

Maka barang siapa mengerjakan amal kebaikan walau sebesar biji sawi, pastilah ia mendapatkan imbalannya.

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan demikian pula orang yang mengerjakan kejelekan walau sebesar biji sawi pasti pula ia mendapatkan balasannya.( Az Zalzalah 7-8)

Sobat!bila demikian, Adakah tempat yang benar-benar sunyi dan bebas dari pengawasan Allah?

Oleh : Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri

Semoga bermanfaat.

Beruntungnya Generasi Yang Terasing

Beruntunglah orang orang yang termasuk dalam generasi Al Ghuroba ( generasi yang terasing ).

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاء

“Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali terasing sebagaimana ia bermula, maka beruntunglah al-ghuroba’ (orang-orang yang dianggap asing karena mengamalkan Islam).” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

السبب في كون القرن الأول خير القرون انهم كانوا غرباء في ايمانهم لكثرة الكفار حينئذ وصبرهم على اذاهم وتمسكهم بدينهم قال فكذلك اواخرهم إذا اقاموا الدين وتمسكوا به وصبروا على الطاعة حين ظهور المعاصي والفتن كانوا أيضا عند ذلك غرباء وزكت أعمالهم في ذلك الزمان كما زكت أعمال

“Sebab yang menjadikan generasi pertama (para sahabat) sebagai generasi terbaik adalah karena mereka ghuroba’ (orang-orang yang terasing) dalam keimanan mereka disebabkan banyaknya orang-orang kafir ketika itu, dan karena kesabaran mereka atas penderitaan yang mereka hadapi serta berpegang teguhnya mereka dengan agama.

Demikianlah generasi akhir mereka (umat Islam yang meneladani para sahabat di akhir zaman), apabila mereka menegakkan agama, berpegang teguh dengannya dan bersabar dalam ketaatan kepada Allah ketika kemaksiatan dan berbagai macam cobaan semakin merajalela, maka mereka juga termasuk ghuroba’ dan amalan mereka berlipat ganda di masa tersebut sebagaimana amalan generasi pertama juga berlipat ganda.” [Fathul Bari, 7/9]

Dan kunci utama untuk istiqomah dalam keterasingan yang indah ini adalah mendalami ilmu agama, kemudian berusaha mengamalkannya dan mendakwahkannya.

Semoga bermanfaat, mohon ta'awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah.
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...