Monday, December 5, 2016

Inilah Tata Cara Mandi Junub yang Benar?


Pada kesempatan sebelumnya kita sudah memposting tentang Apakah Sah atau Tidak Mandi Junub Tanpa Sabun atau Shampo?Dan pada ini kita akan memposting Tata Cara Mandi Besar atau Junub sesuai tuntunan syariat islam.

Bagian dari kesempurnaan syariat Islam, Allah mengutus nabi-Nya dari kalangan manusia. Beliau menikah, berkeluarga, dan melakukan aktivitas sebagaimana layaknya manusia. Sehingga setiap orang bisa meneladani beliau dalam setiap aktivitas hidup yang dia lakukan.

Berkat rahmat Allah kemudian jasa besar para istri beliau, kita bisa mengetahui bagaimana tata cara mandi junub beliau, yang itu tidak mungkin bisa diketahui oleh orang lain. Karena itu, kita patut berterima kasih kepada para istri beliau, ibunda kaum mukminin, yang telah mengabarkan kepada umat tentang aktivitas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dirumah. Salah satunya kita dapat mengetahui dari ibunda kaum muslimin yaitu tata cara mandi besar atau junub.

Tata Cara Mandi Junub atau mandi besar

Berkaitan dengan mandi junub , terdapat dua hadis pokok yang bisa kita jadikan sebagai acuan. Dua hadist ini langsung berasal dari dua istri Rasulullah sahallallahu ‘alaihi wa sallam , Aisyah dan
Maimunah radhiallahu ‘anhuma .
Hadis Pertama: hadis Aisyah radhiallahu ‘anha ,

ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺯَﻭْﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ –
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺍﻏْﺘَﺴَﻞَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠَﻨَﺎﺑَﺔِ ﺑَﺪَﺃَ
ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﺘَﻮَﺿَّﺄُ ﻟِﻠﺼَّﻼَﺓِ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺪْﺧِﻞُ
ﺃَﺻَﺎﺑِﻌَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ، ﻓَﻴُﺨَﻠِّﻞُ ﺑِﻬَﺎ ﺃُﺻُﻮﻝَ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﺛُﻢَّ ﻳَﺼُﺐُّ ﻋَﻠَﻰ
ﺭَﺃْﺳِﻪِ ﺛَﻼَﺙَ ﻏُﺮَﻑٍ ﺑِﻴَﺪَﻳْﻪِ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﻔِﻴﺾُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻠْﺪِﻩِ ﻛُﻠِّﻪِ

Dari Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengguyurkan air ke seluruh
badannya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Hadis Kedua:

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻣَﻴْﻤُﻮﻧَﺔُ ﻭَﺿَﻌْﺖُ ﻟِﺮَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ –
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻣَﺎﺀً ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﺑِﻪِ ، ﻓَﺄَﻓْﺮَﻍَ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ،
ﻓَﻐَﺴَﻠَﻬُﻤَﺎ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﺃَﻭْ ﺛَﻼَﺛًﺎ ، ﺛُﻢَّ ﺃَﻓْﺮَﻍَ ﺑِﻴَﻤِﻴﻨِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﺷِﻤَﺎﻟِﻪِ
، ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻣَﺬَﺍﻛِﻴﺮَﻩُ ، ﺛُﻢَّ ﺩَﻟَﻚَ ﻳَﺪَﻩُ ﺑِﺎﻷَﺭْﺽِ ، ﺛُﻢَّ ﻣَﻀْﻤَﺾَ
ﻭَﺍﺳْﺘَﻨْﺸَﻖَ ، ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺛُﻢَّ ﻏَﺴَﻞَ ﺭَﺃْﺳَﻪُ ﺛَﻼَﺛًﺎ ، ﺛُﻢَّ
ﺃَﻓْﺮَﻍَ ﻋَﻠَﻰ ﺟَﺴَﺪِﻩِ ، ﺛُﻢَّ ﺗَﻨَﺤَّﻰ ﻣِﻦْ ﻣَﻘَﺎﻣِﻪِ ﻓَﻐَﺴَﻞَ ﻗَﺪَﻣَﻴْﻪِ

Dari Ibnu Abbas, bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali.
Lalu beliau menuangkan air dengan tangan
kanannya ke tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh
kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh
badannya. Selanjutnya, beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim
no. 317)

Dengan menggabungkan hadis di atas, bisa kita simpulkan urutan tata cara mandi sebagai berikut:
1. Menuangkan air dan Mencucui kedua tangan
2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk
mencuci kemaluan dengan tangan kiri. Kita juga
bisa gunakan gayung untuk kegiatan ini.
3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah. Tujuannya
adalah untuk membersihkan kotoran kemaluan yang menempel di tangan. Ini bisa kita ganti dengan sabun.
4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki. Karena bagian ini
diakhirkan.
5. ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan air. Sampai seluruh kepala dan rambut basah.
6. Siram kepala 3 kali, dilanjutkan dengan
menyiram seluruh anggota badan.
7. Mengguyur air ke seluruh badan dengan
mendahulukan yang kanan.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha , ia berkata,

ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳُﻌْﺠِﺒُﻪُ ﺍﻟﺘَّﻴَﻤُّﻦُ ﻓِﻰ
ﺗَﻨَﻌُّﻠِﻪِ ﻭَﺗَﺮَﺟُّﻠِﻪِ ﻭَﻃُﻬُﻮﺭِﻩِ ﻭَﻓِﻰ ﺷَﺄْﻧِﻪِ ﻛُﻠِّﻪِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)

Jangan lupa untuk digosok, terutama di bagian badan yang tersembunyi. Pastikan semua badan anda basah.
8. berpindah tempat, dan cuci kedua kaki. Jangan lupa, sela-selai jari kaki, sampai anda yakin seluruh kaki Anda basah.

Allahu a’lam

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina KonsultasiSyariah.com )

Harapan kami sebarkan artikel ini lewat medsos supaya teman atau saudara kita yang dapat mengamalkannya. Dan mudah mudahan yang men-Share mendapatkan nilai pahala yang besar dari sisi-Nya.... Aamiin aamiin Ya Rabbal'alamin.

Wassalam

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...