Sunday, September 17, 2017

Buah Manis Amal Kebaikan

Amal kebaikan seorang Muslim tidak akan berhenti begitu saja setelah selesai melakukannya.
Tapi akan bertambah baik lagi amalannya setelah itu
Alloh memerintahkan setiap Muslim untuk selalu bersiap dengan tugas kebaikan berikutnya.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ * وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap."
[Al-Insyirah 7 - 8]

Al-Hafidz Ibnu Rojab Al-Hambaly berkata dalam Lathoiful Ma'arif,
"Diantara tanda diterimanya amal kebaikan seseorang menjadikan seseorang lebih baik daripada sebelumnya."

Sehingga amal kebaikan itu akan melahirkan amal baik yang berikutnya.

Dan setiap perbuatan akan kembali kepada orang yang berbuat.
Baik itu perbuatan baik atau jelek.
Sebagaimana Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم،

الجزاء من جنس العمل.

Balasan amal sesuai dengan perbuatannya.
Seperti kita Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga sebaliknya.

Allah  berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (Al-Isra: 7)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”(HR Ahmad , Ath-Thobrony dan Ad-Daruqutny dihasankan Al-Albany dalam Shohihul Kami', 3289)

Rasullullah menganjurkan setiap muslim selalau berbuat baik terhadap orang lain dan mahluk yang lain. Hal ini menjadi indikator bagaimana menjadi mukmin yang sebenarnya.
Pribadi manusia muslim sebenarnya ditentukan oleh kemanfataannya pada yang lain.
Adakah dia berguna bagi orang lain, atau malah sebaliknya menjadi parasit buat yang lainnya.

Yahya bin Mu’adz ar-Razi -rahimahullah- memberikan nasehat yang indah,

لِيَكُنْ حَظُّ الْمُؤْمِنِ مِنْكَ ثَ ثَالَةً: إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ فَ تَضُرَّهُ، وَإِنْ لَمْ تُفَرِّحْهُ فَلاَ تُغَمِّهِ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلاَ تَذُمَّهُ

“Hendaknya seorang mukmin mendapati tiga hal ini dari Anda.

Jika Anda tidak bisa memberi manfaat kepadanya, janganlah memberinya mudarat.
jika Anda tidak mampu membuatnya gembira, janganlah membuatnya sedih.
Dan jika Anda tidak memberi pujian kepadanya, janganlah mencelanya." (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hanbali)

Mari kita perbaiki diri kita untuk yang lebih baik lagi ..!

Oleh : Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...