Bismillah..., Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan ustadz, Bagaimana tata cara memotong kuku yang sesuai sunnah, dimulai dan diakhiri dari jari-jari sebelah mana dan adakah hari-hari yang ditentukan untuk memotong kuku, kemudian potongan kuku tersebut langsung dibuang ditempat sampah atau bagaimana sebaiknya yang sesuai syariat.
Jawab :
Wa alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh.
Tidak ada hadits shahih yang menunjukkan tata cara tertentu ketika memotong kuku.
Berkata Al-Hafidz Al-Iraqi rahimahullah:
لم يثبت في كيفية تقليم الأظفار حديث يعمل به
Tidak ada satu hadits pun yang shahih yang bisa diamalkan berkaitan dengan tata cara memotong kuku.
(Tharhut-Tatsrîb:2/77)
Apa yang disebutkan oleh sebagian ulama tentang urutan jari ketika memotong kuku maka tidak memiliki dasar dari sunnah, melainkan ijtihad dari mereka.
Akan tetapi, tetap dianjurkan memulai dari yang kanan berdasarkan keumuman hadits Aisyah radhiyallahu anha:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan pada perkara lainnya.
(HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Dan juga tidak ada hari tertentu ketika memotong kuku. Telah datang hadits pada hari kamis, haditsnya lemah. Begitu juga hari jumat haditsnya lemah. Akan tetapi, telah shahih dari Ibnu umar radhiyallahu anhuma bahwasanya beliau memotong kuku pada hari jumat.
Berkata Nafi rahimahullah:
ﻛﺎﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻳﻘﻠﻢ ﺃﻇﻔﺎﺭﻩ، ﻭﻳﻘﺺ ﺷﺎﺭﺑﻪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺟﻤﻌﺔ ".
Bahwasanya Ibnu Umar radhiyallahu anhuma memotong kuku dan kumisnya pada setiap hari jumat.
(Riwayat Al-Baihaqi:2/244, dan beliau menshahihkannya, lihat Adh-Dhaifah: di bawah hadits no.1112)
Dan dianjurkan memotong kuku tidak lebih dari 40 hari, sebagaimana hadits Anas radhiyallahu anhu ia berkata:
وُقِّتَ لَنَا فِي قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الْأَظْفَارِ وَنَتْفِ الْإِبِطِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ أَنْ لَا نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
Kami diberikan batas waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan agar tidak lebih dari empat puluh malam. (HR.Muslim).
Dan telah datang hadits dengan sanad yang dhaif tentang mengubur kuku di dalam tanah.
(Lihat Majma Az-Zawãid:5/168)
Akan tetapi, sebagian ulama memandang dianjurkannya mengubur kuku di dalam tanah. ini adalah pendapat Imam Ahmad dan dinukil dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma. Juga merupakan pendapat Madzhab Syafi'iyyah.
(Lihat Al-Mughni:1/65, Al-Majmu:1/290)
والله أعلم.
Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment