Bismillah. Ustadz. Kadang mendengar perkataan "kita harus adil antara dunia dan akhirat".
Pertanyaan :
Apakah cukup dengan menunaikan rukun rukun islam kemudian sisanya untuk dunia, atau Bagaimana penerapan sebenarnya tentang konsep "adil antara dunia dan akhirat", sehingga manusia benar benar mendapatkan fiddunya hasanah dan akhiroti hasanah..?
Jawab:
Tidak ada dalam islam adil atau seimbang antara akhirat dan dunia. Yang ada adalah mendahulukun akhirat atau mendahulukan dunia. Yang diperintahkan dalam islam adalah mendahulukan akhirat atas dunia.
Allah berfirman:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Carilah negeri akhirat pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia“. (QS. Al-Qoshas: 77).
Dalam ayat ini jelas sekali bahwa kita harusnya mementingkan akhirat, bukan seimbang dengan dunia apalagi mendahulukan dunia. Bahkan dunia yang kita cari seharusnya menjadi ladang untuk meraih akhirat.
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat di atas:
استعمل ما وهبك الله من هذا المال الجزيل والنعمة الطائلة، في طاعة ربك والتقرب إليه بأنواع القربات التي يحصل لك بها الثواب في الدار الآخرة
“Gunakanlah apa yang telah Allah anugerahkan untukmu dari harta dan nikmat yang besar untuk taat kepada Rabbmu dan kedekatan pada Allah dengan berbagai macam ketaatan yang dengannya engkau dapat menggapai pahala di kehidupan akhirat.” (Tafsir Ibnu Katsir).
Beliau rahimahullah berkata:
وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا أي: مما أباح الله فيها من المآكل والمشارب والملابس والمساكن والمناكح، فإن لربك عليك حقًّا، ولنفسك عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا، ولزورك عليك حقا، فآت كل ذي حق حقه.
“Janganlah engkau lupakan bagianmu dari dunia" yaitu: dari apa yang Allah bolehkan berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan menikah. Rabbmu masih memiliki hak darimu, dirimu juga memiliki hak, keluargamu juga memiliki hak, dan Istrimu pun memiliki hak. Maka tunaikanlah hak setiap yang memiliki hak.” (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Aku tidaklah ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah hanya kepada-Ku“. (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Dalam ayat ini jelas bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa mencari dunia hakikatnya adalah untuk meraih akhirat. Dengan ini maka kehidupan seorang diwarnai dengan ibadah kepada Allah, sehingga dia meraih kebaikan di dunia dan akhirat.
وبالله التوفيق.
Oleh : Muhammad Abu Muhammad Pattawe,
Darul-Hadits Ma'bar-Yaman.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment