Sunday, July 2, 2017

Perbedaan Maghfirah Dengan 'Afuw


Bismillah

Perbedaan antara Maghfirah (مغفرة) dengan 'Afuw (عفو)

Maghfirah adalah hak Allah untuk mengampuni kita atas segala dosa-dosa kita (dosa kecil, karena dosa besar hanya diampuni dengan taubat -red), tetapi dosa-dosa tersebut akan tetap tercatat di dalam buku amalan kita selama di dunia. Maghfirah adalah ampunan Allah atas dosa-dosa kita, tetapi di Hari Pembalasan kelak, dosa-dosa tersebut tetap tertulis di dalam rapor kita. Allah akan menanyai kita tentang dosa-dosa tersebut, tetapi Allah tidak akan menghukum kita karenanya

'Afuw adalah hak Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita, lalu menghapusnya dari buku catatan amal kita selama di dunia. Seolah-olah, kita tidak pernah melakukan dosa-dosa tersebut. 'Afuw adalah ampunan Allah atas dosa-dosa kita, yang lalu dosa-dosa tersebut akan dihapus secara total dari rapor kita, dan Allah tidak akan menanyai kita tentang dosa-dosa tersebut di Hari Pembalasan

Itulah kenapa Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk membaca doa berikut di bulan Ramadhan, terutama pada malam Laylatul Qadr :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni

(Ya Allah, Engkaulah Satu-satunya yang Maha Pengampun, dan Engkau suka memberi ampunan. Maka dari itu, ampunilah aku),
(HR Ahmad, Ibn Majah, dan Tirmidhi)

Jadi, pastikan kita senantiasa membaca doa tersebut sepanjang waktu, sebanyak mungkin. Jadikan ia sebagai dzikir harian kita.

Bayangkan juga bahwa nanti ketika diri kita sedang berdiri di Hari Pembalasan, dimintai pertanggung jawaban atas segala amal perbuatan kita, dan kita tidak memiliki jaminan untuk memasuki Jannah-Nya.

Tiba-tiba, kita mendapati bahwa kita memiliki bergunung-gunung Hasanat (pahala) di dalam rapor kita.

Tahukah kita dari mana pahala yang begitu banyak tadi datang...?

Karena ketika di Dunia, kita terus-menerus mengucapkan,  "SubhanAllah wa bihamdihi, SubhanAllah al 'Azhiim."

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda, "Dua kalimat yang ringan di lidah, tetapi berat timbangannya. Keduanya begitu disukai oleh Arrahman (Maha Pengasih) :

سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللّهِ الْعَظِيمِ

SubhanAllahi wa biHamdihi, Subhan-Allahi 'l-`azhiim
(Mahasuci Allah, dengan segala pujian dan kesucian hanya teruntuk bagiNya, Yang Mahabesar)
(HR Bukhari, Muslim).

Bayangkan betapa banyak pula pahala yang akan dilipat gandakan jika kita membagikan ilmu ini, ilmu tentang keutamaan berzikir mengingat Allah.

Betapa banyak yang akan mengucapkannya, dan kita akan mendapat aliran pahala dari mereka yang mengamalkannya setelah mengetahuinya dari kita.

"Siapa saja yang menunjuki orang lain pada kebaikan, baginya pahala yang sama dengan mereka yang melakukannya," (HR Muslim).

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dan Menerima Hadiahnya

Tanya jawab AQIDAH ISLAM tentang hukum merayakan ulang tahun dan menerima hadiahnya Soal : Apa hukum merayakan hari ulang tahun bagi anak-...