Kehidupan seorang muslim tidak lepas dari yang namanya ibadah, selesai dari satu ibadah, masih ada ibadah lain yang menanti, tidak akan selesai sampai hamba tersebut bertemu dengan Rabbnya Azza wa Jalla, perkara ini telah Allâh jelaskan dalam kitabnya yang mulia :
{وَ ما خلقت الجن و الانسان الا ليعبدون}[الذاريات ٥٦]
"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada Ku" [adz dzariat56]
Karena seorang muslim ketika berada di muka bumi ini, ada tanggung jawab yang di bebankan kepadanya, tidak di biarkan begitu saja tanpa ada pembebanan. Hal ini telah Allâh ingatkan dalam firmannya :
{ أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى}[ القيامة ٣٦]
"Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)؟"
[Al Qiyamah 36]
Berkata imam Syafii ketika mengomentari ayat ini
"لا يؤمر و لا ينهى"
"(apakah manusia mengira ketika ia di ciptakan ia di biarkan begitu saja) tidak di perintah dan tidak di larang"
Perkara penting yang harus di ketahui seorang hamba, bahwa perintah dan larangan tersebut ketika ia melaksanakan nya maka ganjaran dan kebaikannya akan kembali kepada hamba itu sendiri, sebaliknya jika ia mengabaikan ibadah tersebut maka Allâh maha kaya dan maha keras siksanya dan hanya kepadaNya lah kita semua di kembalikan. sebagaimana Allâh Ta'ala mengingatkan :
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ}[الجاثية ١٥]
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan".[Al jatsiyah 15]
Ketika ramadhan kita selalu mengisi hari-hari dengan ibadah, Qur'an yang selalu kita baca, shalat malam yang telah menahan tidur kita di waktu malam, shadaqah yang telah kita curahkan di malam dan siang hari. Semoga semua itu bisa menjadi pemberat amal kita di hari akhirat kelak, tapi ketahuilah...! Beribadah kepada Allah bukan hanya di bulan ramadhan karena hidupnya kita bukan hanya di bulan ramadhan tapi akan terus berlanjut sampai nanti kita bertemu dengan Allâh Azza wa Jalla.
Dari kemurahan Allâh Ta'ala, Ia selalu menyediakan limpahan pahala kepada hamba hambaNya, selesai dari satu musim ibadah masuk kepada musim ibadah yang lainnya, semua itu agar seorang hamba dapat merealisasikan hakekat dari kehidupannya. Allah Ta'ala berfirman :
{يُقَلِّبُ اللَّهُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ}[النور ٤٤]
Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (yang tajam).
[Surat An-Nur, Ayat 44]
{وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا} [الفرقان٦٢]
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur.
[Surat Al-Furqan, Ayat 62]
Ramadhan telah berlalu, berlalunya ia seharusnya memberikan bekas untuk menyongsong bulan-bulan berikutnya dengan memaksimalkan ibadah di musim musim berikutnya.
Bulan syawal telah bersama kita, di dalamnya telah Allâh sediakan curahan rahmat, ampunan, dan keutamaan yang bisa di raih seorang hamba, di dalamnya ada ibadah puasa yang akan menyempurnakan ibadah puasa yang kita lakukan di bulan ramadhan, itulah puasa syawal 6 hari yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah sebutkan keutamaannya.
"من صام رمضان ثم اتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر"
"siapa yang berpuasa ramadhan lalu ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan syawal maka ia berpuasa seperti setahun penuh" (HR Muslim)
"PUASA SETAHUN PENUH"
Subhanallah inilah nikmat dan kekhususan yang Allâh berikan kepada umat Nabi Muhammad shallallahu alahi wa sallam, sedikit kerja tapi besar upah(sedikit amal tapi besar pahala).
" PENJELASAN DARI HADITS DI ATAS"
Kenapa puasa ramadhan yang di ikutkan dengan 6 hari di bulan syawal setara dengan puasa setahun penuh, hal ini telah di jelaskan Rasulullah shallallahu di hadits yang lain, beliau berkata
عن ثوبان مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال من صام ستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة(من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها)[رواه ابن ماجة]
"Dari tsauban bekas budak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Beliau berkata "siapa yang berpuasa 6 hari setelah idul fitri maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh, karena siapa saja yang melakukan kebaikan maka baginya sepuluh kebaikan" [HR Abu Dawud]
ASAL TABIAT SEORANG MANUSIA ADALAH SUKA HITUNG HITUNGAN KEUNTUNGAN DUNIA, SEKARANG COBA KITA HITUNG HITUNGAN KEUNTUNGAN AKHIRAT.
Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang samasaja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan. Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.
Oleh karenanya hendaknya seorang muslim berbahagia dengan besarnya pahala yang Allâh sediakan. Dia yang maha tinggi berfirman :
{قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}
Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
(Surat Yunus, Ayat 58)
Semoga bermanfaat.
Selasa 2 syawal 1438
Oleh : Abinyaulya
No comments:
Post a Comment